Pada
roket terdapat penerapan menarik dari hukum ketiga Newton dan kekekalan
momentum. Ini hampir sama dengan cara yang dipakai cumi-cumi, gurita, atau ubur-ubur untuk
mendorong diri mereka. Mereka mengeluarkan air dari tubuh dengan gaya yang
besar, dan air yang dikeluarkan mengerjakan gaya yang sama dan berlawananan
pada cumi atau gurita, sehingga mendorongnya ke depan.
Contoh lain penerapan hukum kekekalan momentum yang sering dijumpai adalah balon yang ditiup kemudian dilepaskan, sehingga melesat dengan cepat dan kadang membentuk lintasan yang berkelok-kelok di udara. Ketika balon melesat udara di dalam balon keluar dalam arah yang berlawanan dengan arah gerak balon. Momentum udara yang keluar dari dalam balon mengimbangi momentum balon yang melesat dalam arah yang berlawanan tersebut.
Gambar 21. Pergerakan dari cumi-cumi dan ubur-ubur merupakan contoh hukum kekekalan momentum |
Contoh lain penerapan hukum kekekalan momentum yang sering dijumpai adalah balon yang ditiup kemudian dilepaskan, sehingga melesat dengan cepat dan kadang membentuk lintasan yang berkelok-kelok di udara. Ketika balon melesat udara di dalam balon keluar dalam arah yang berlawanan dengan arah gerak balon. Momentum udara yang keluar dari dalam balon mengimbangi momentum balon yang melesat dalam arah yang berlawanan tersebut.
Gambar 22. Pada balon yang ditiup dan dilepaskan terdapat penerapan hukum kekekalan momentum |
Gambar 23. Bagian-bagian roket |
Gambar 24. Contoh peluncuran roket |
Momentum
awal:
pawal = mv
Momentum
akhir:
pakhir = (m +Δm) (v+Δv) + (-Δm) (v – u)
= mv + mΔv + uΔm + ΔmΔv
= mv + mΔv + uΔm + ΔmΔv
Karena
Δm dan Δv relatif kecil, maka hasil perkaliannya dapat diabaikan, sehingga:
pakhir = mv + mΔv + uΔm
Hukum
kekekalan momentum:
pawal = pakhir
mv = mv + mΔv + uΔm
0 komentar:
Posting Komentar